Apartemen Menteng Square Tower A No. AR-19 Jl. Matraman No. 30 E Jakarta Pusat DKI Jakarta

saran@perdossijaya.or.id

021-3917349

Loading...
Loading...
Loading...

Artikel

Home Artikel
Artikel

Neurologi

Neurologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan studi tentang sistem saraf, termasuk struktur, fungsi, dan gangguan yang terkait dengan sistem saraf. Terdapat beberapa kondisi medis yang berkaitan dengan ilmu neurologi, di antaranya penyakit Alzheimer, stroke, epilepsi, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, dan gangguan neuromuskular lainnya.

 

Mari pahami lebih jauh tentang neurologi dan gangguan-gangguan yang berkaitan dengan neurologi dalam ulasan berikut ini.

 

Apa itu Neurologi?

 

Neurologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus dalam membahas sistem saraf manusia. Seperti yang telah diketahui, sistem saraf manusia adalah suatu sistem dengan kerja yang sangat kompleks dan mempunyai peran yang sangat signifikan dalam mengendalikan dan mengatur koordinasi gerakan tubuh serta aktivitas tubuh secara keseluruhan.

 

Sistem saraf manusia terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu:

 

  1. Sistem saraf pusat, yaitu kelompok saraf yang berada di otak dan sumsum tulang belakang.
  2. Sistem saraf perifer, yaitu kumpulan saraf yang berlokasi atau tersebar di seluruh bagian tubuh, seperti kulit, telinga, mata, dan reseptor sensorik lainnya.

 

Mengenal Dokter Spesialis Neurologi

 

Dokter spesialis neurologi (Sp.N) atau yang sebelumnya disebut dokter spesialis saraf (Sp.S) adalah dokter yang memiliki minat klinis pada bidang ilmu neurologi. Seorang dokter spesialis neurologi mempunyai keterampilan dalam mendiagnosis, memeriksa, dan mengobati penyakit saraf, seperti gangguan pada otak, sambungan neuromuskular, sistem saraf tepi atau perifer, serta saraf tulang belakang.

 

Selain beberapa gangguan tersebut, seseorang juga disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis neurologi apabila mengalami sejumlah kondisi berikut:

 

  • Lemah otot.
  • Sering sakit kepala.
  • Linglung.
  • Gangguan koordinasi tubuh.
  • Perubahan sensasi, seperti sering kesemutan atau merasa kebas.
  • Penurunan fungsi penciuman, penglihatan, ataupun peraba yang mungkin disebabkan oleh adanya gangguan atau kelainan pada otak.

 

Adapun beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter spesialis neurologi adalah:

 

  • Mengecek apakah fungsi pancaindra masih berfungsi dengan baik.
  • Menguji refleks, kekuatan, serta koordinasi tubuh.
  • Mengetes kemampuan berbicara, berpikir, dan daya ingat.
  • Memeriksa kesehatan mental.

 

Perlu diingat bahwa ​​dokter spesialis neurologi tidak berwenang untuk melakukan prosedur operasi dalam mengobati gangguan sistem saraf. Sebaliknya, apabila dokter spesialis neurologi menemukan bahwa masalah sistem saraf yang dialami oleh pasien memerlukan prosedur pembedahan, maka ia akan merujuk pasien kepada dokter spesialis bedah saraf atau neurosurgeon.

 

Penyebab Gangguan Neurologi

 

Sebetulnya, ada banyak kondisi yang dapat memicu gangguan neurologi, tergantung dari penyakit yang mendasarinya. Namun, secara umum gangguan neurologi dapat terjadi akibat infeksi atau respons imun tubuh, kelainan genetik, cedera otak, ataupun kelainan bawaan.

 

Macam-Macam Gangguan Neurologi Umum

 

Sebetulnya, ada ratusan gangguan neurologi yang bisa terjadi. Namun, beberapa kondisi umum yang berkaitan dengan gangguan neurologi adalah sebagai berikut.

 

1. Sakit Kepala

 

Sakit kepala adalah gangguan neurologi yang paling umum ditemui. Adapun beberapa jenis sakit kepala, di antaranya:

 

 

2. Penyakit Alzheimer

 

Penyakit Alzheimer adalah salah satu contoh penyakit neurologi degeneratif yang dapat menyebabkan penurunan kemampuan fungsi kognitif dalam berpikir, berbicara, dan mengingat sesuatu. Hingga kini, belum ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan penyakit Alzheimer.

 

3. Epilepsi

 

Epilepsi adalah kondisi ketika aktivitas listrik di otak mengalami gangguan, sehingga menyebabkan kejang. Epilepsi dapat terjadi pada kelompok usia berapapun, namun kondisi ini lebih sering dialami oleh anak-anak dan lansia di atas 65 tahun.

 

4. Stroke

 

Stroke adalah penyakit saraf yang terjadi ketika asupan darah dan oksigen ke otak terputus. Tanpa adanya suplai darah dan oksigen yang adekuat ke otak, sel-sel saraf di dalam otak tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Stroke terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

 

  • Stroke iskemik, jenis stroke yang disebabkan oleh terhambatnya aliran darah ke otak karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah dalam otak.
  • Stroke hemoragik, jenis stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di dalam otak.
  • Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke ringan, jenis stroke yang terjadi karena adanya gangguan sementara pada aliran suplai darah ke otak.

 

5. Penyakit Parkinson

 

Penyakit Parkinson terjadi karena kematian sel-sel saraf di dalam substansia nigra pada otak sehingga menyebabkan penurunan produksi dopamine yang mengatur fungsi gerakan dan koordinasi tubuh. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami tremor, kekakuan otot, dan gerakannya melambat.

 

Jenis Pemeriksaan Neurologi

 

Untuk membantu dokter spesialis neurologi dalam menegakkan diagnosis pada gangguan medis yang berkaitan dengan sistem saraf, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, tes urine, dan tes pemindaian di bagian otak dan sumsum tulang belakang.

 

Beberapa jenis pemeriksaan penunjang yang biasanya dilakukan adalah sebagai berikut.

 

1. EMG (Elektromiografi)

 

Elektromiografi digunakan untuk mendeteksi aktivitas kelistrikan antara sistem saraf pusat dan otot yang dikontrolnya guna melihat ada atau tidaknya kelainan pada sistem saraf, otot, atau keduanya. Prosedur EMG ini dapat dilakukan secara intramuskular (intramuscular electromyography) ataupun dengan menempelkan elektroda pada permukaan kulit (surface electromyography). 

 

EMG intramuskular dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pasien karena dilakukan dengan menusukkan elektroda berbentuk jarum halus ke dalam otot melalui permukaan kulit. Saat ini, surface electromyography merupakan jenis EMG yang paling sering digunakan oleh dokter karena dinilai lebih praktis dan aman.

 

2. EEG (Elektroensefalografi)

 

EEG adalah suatu prosedur yang dilakukan menggunakan elektroda yang ditempelkan pada kepala untuk mendeteksi aktivitas listrik di dalam otak. Beberapa gangguan neurologi yang dapat dideteksi oleh EEG, antara lain epilepsi, cedera kepala, gangguan tidur, demensia atau kelainan psikiatrik.

 

3. Tes Tensilon

 

Tes tensilon atau disebut juga uji edrophonium dijalankan dengan menyuntikkan cairan obat yang disebut Tensilon (edrophonium chloride) untuk melihat reaksi otot-otot yang melemah seperti misalnya kelopak mata yang mengalami ptosis. Tindakan ini biasanya direkomendasikan pada pasien yang mengalami myasthenia gravis. Jika pasien benar mengalami myasthenia gravis, maka akan terjadi reaksi reversibilitas. Yaitu otot-otot yang melemah tersebut menjadi normal kembali (misalnya ptosis pada kelopak mata hilang).

 

4. Pungsi Lumbal

 

Fungsi pungsi lumbal dalam pemeriksaan neurologi adalah untuk mengecek cairan serebrospinal yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang apakah terdapat kuman patogen atau mikroorganisme yang menyebabkan infeksi pada sistem saraf. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menusukkan jarum khusus untuk mengambil sampel cairan tersebut.

 

Cara Mencegah Gangguan Neurologi

 

Pada beberapa kasus, gangguan neurologi sulit untuk dicegah, terutama jika memiliki keluarga dengan riwayat penyakit saraf. Namun, beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit neurologi adalah:

 

  • Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan.
  • Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung tinggi gula, lemak, serta produk susu tinggi lemak.
  • Memperbanyak asupan air putih.
  • Membatasi konsumsi alkohol secara berlebihan.
  • Melakukan olahraga secara rutin.
  • Mengelola stres.
  • Mengontrol tekanan darah. 

 

Menjalankan gaya hidup sehat penting dilakukan untuk menghindari penyakit neurologi, terutama jika memiliki riwayat keluarga. Jika ingin merencanakan gaya hidup sehat sesuai dengan kondisi kesehatan.


Publish : 09-Sep-2023

Views : 493

Share :


Kontak Kami

Apartemen Menteng Square Tower A No. AR-19 Jl. Matraman No. 30 E Jakarta Pusat DKI Jakarta

saran@perdossijaya.or.id

021-3917349

0813-1000-4264

Ikuti Kami

© PERDOSNI JAKARTA. All Rights Reserved.