Stroke iskemik akut merupakan salah satu kondisi
kegawatdaruratan neurologi yang sering dijumpai. Seringkali, gejala dan
tanda awal stroke tidak disadari oleh pasien maupun keluarga, sehingga
pasien terlambat dibawa ke rumah sakit dan terlambat mendapat penanganan
yang sesuai. Padahal, jika ditangani dengan cepat, komplikasi dan
gejala sisa stroke dapat diminimalisasi. Apa saja tanda dan gejala awal
stroke dan kapan sebaiknya pasien yang dicurigai stroke dibawa ke rumah
sakit? Ada slogan yang dapat memudahkan para pembaca untuk mengingat
tanda dan gejala awal stroke, yaitu: Se Ge Ra ke R S.
Se Ge Ra Ke R S merupakan singkatan dari SEnyum tidak simetris, GErak separuh tubuh melemah, bicaRA pelo, KEbas separuh tubuh, Rabun, dan Sakit
kepala hebat yang muncul tiba-tiba. Muncul tiba-tiba atau mendadak
merupakan ciri khas untuk seluruh tanda dan gejala stroke. Gejala Se Ge
Ra Ke R S tersebut tidak selalu harus muncul bersamaan. Jika ada satu
atau dua gejala yang muncul tiba-tiba, pasien atau keluarga sudah harus
waspada. Selain itu, dapat pula ditemui gejala tambahan yaitu pingsan
atau kehilangan kesadaran. Mari kita bahas komponen slogannya satu per
satu.
SEnyum yang tidak simetris dapat biasanya disadari oleh pasien atau
keluarga dari raut wajah pasien yang mencong ke satu sisi. Selain itu,
tanda lain yang juga dapat muncul adalah kesulitan menelan atau tersedak
yang muncul tiba-tiba.
GErak separuh tubuh yang melemah tiba-tiba dapat dirasakan pasien
dalam bentuk cara berjalan yang menyeret, kesulitan mengangkat kaki atau
tangan, atau tidak mampu berubah posisi (misalnya dari tidur ke
bangun). Selain itu, bisa juga pasien terjatuh atau terpeleset saat
berdiri atau berjalan karena kelemahan yang muncul mendadak.
Selain bicaRA pelo atau cadel, gejala pada pasien stroke juga dapat
berupa gangguan bahasa sebagai berikut: tiba-tiba tidak bisa bicara,
tidak mengerti kata-kata, atau bicara tidak nyambung. Jika pasien bicara
pelo saja, kata-katanya bisa dimengerti dan hanya pelafalannya saja
yang cadel. Jika ada gangguan bahasa, beberapa tanda yang dapat diamati
misalnya pasien bisa memahami apa yang orang lain sampaikan, namun tidak
bisa mengekspresikan apa yang ingin diucapkan. Bisa juga pasien
tiba-tiba tidak paham saat diajak bicara atau memberikan respon yang
tidak sesuai.
KEbas yang muncul mendadak merupakan gangguan sensoris yang hanya
bisa dideskripsikan oleh pasien yang memiliki kesadaran penuh. Hal ini
biasanya digambarkan oleh pasien sebagai perbedaan sensasi perabaan
antara sisi kanan dan sisi tubuh (satu sisi lebih ‘tebal’, baal, atau
kesemutan).
Rabun atau pandangan buram mendadak pada satu mata merupakan gejala
stroke yang seringkali membuat pasien panik. Gangguan penglihatan yang
terjadi tidak hanya terbatas pada penurunan tajam penglihatan (pandangan
buram hingga gelap), namun bisa juga terjadi gangguan lapang pandang.
Pasien mungkin merasa ada bagian yang ‘gelap’ atau ‘hilang’ dari
pandangannya.
Sakit kepala atau nyeri kepala hebat yang muncul tiba-tiba merupakan
tanda bahaya nyeri kepala perlu diwaspadai sebagai kemungkinan gejala
stroke. Nyeri kepala ini bisa dideskripsikan sebagai nyeri kepala
terberat yang pernah dialami (thunderclap headache) dan sangat
mengganggu. Selain nyeri kepala, pasien juga dapat mengalami gangguan
fungsi keseimbangan dan koordinasi. Contoh gangguan keseimbangan antara
lain pusing berputar atau bergoyang. Keluhan yang dirasakan pasien dapat
bervariasi, mulai dari sensasi berputar pada diri sendiri atau
lingkungan rasa bergoyang seperti di kapal, hingga sempoyongan.
Jika ada satu atau beberapa tanda dan gejala tersebut pada saudara,
kerabat, atau rekan pembaca, apa yang harus dilakukan? Tentu sesuai
slogan, Se Ge Ra ke RS. Semakin cepat pasien dibawa, semakin cepat
stroke dapat dipastikan dan dan didiagnosis dan semakin cepat pasien
dapat ditangani. Ingatlah bahwa pada stroke, “time is brain”. Ada periode emas atau golden period
dimana pasien dapat memiliki kemungkinan luaran yang baik jika
ditatalaksana dalam periode tersebut. Jadi, tidak ragu lagi ‘kan untuk
Se Ge Ra ke RS jika curiga menemukan tanda dan gejala stroke?
Sumber:
Direktoran Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Gejala dan
Tanda-Tanda Stroke.